“Eh, mereka itu pacaran nggak
sih? Kemana-mana kok berdua terus”
“Nggak tau, tapi yang cewek itu
kan lagi deket sama kapten basket kita”
“Masak sih? Cewek kayak gitu?”
“Eh dia itu ketua ekstra
bulutangkis tau”
“Masak?”
Percakapan
kedua gadis di sebelah Linda terdengar sangat jelas di telinganya. Linda pun hanya
tersenyum tipis sambil meneruskan makan siangnya di kantin.
“Lo nggak tersinggung?” Ucap
Andre tiba-tiba
“Lo denger ternyata?”
“Udahlah, nggak usah ditanggepin,
toh cuman adik kelas nggak penting gitu” Linda melanjutkan makannya
***
Seperti
biasa pada Minggu pagi, Linda dan Andre melakukan latihan fisik. Mereka berdua
berlari mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 3 kali kemudian langsung
menuju GOR Jayabaya untuk latihan bulutangkis.
“Lo nggak capek Lin?” tanya Andre
disela-sela waktu istirahat mereka
“Maksudnya?”
“3 kali seminggu kita latihan
sepulang sekolah, trus Minggunya kita latihan sampek kayak gini, lo nggak
pengen ada waktu buat refreshing?”
“Ini refreshing gue” jawab Linda
singkat sambil menalikan tali sepatunya
“Udah yuk latihan lagi” Ajak
Linda kemudian
Saat
mereka berdua sedang asyik-asyiknya latihan, di sudut lapangan tatapan mata Isa
tak henti-hentinya memandangi Linda yang sedang bergelut dengan raket dan
suttle koknya. Lama Isa hanyut dalam pandangannya, sampai latihan selesai dan
ia menemui gadis itu.
“Hai” sapa Isa
“...” Linda hanya melongo saat
Isa menyodorkan handuk dan minuman kepadanya.
“Hallooo” Isa kaget karena yang
diajak ngomong malah bengong
Beberapa detik kemudian Linda
baru tersadar, “Eh, lo kok bisa disini?” tanya Linda sambil menerima handuk dan
minuman yang Isa berikan padanya.
“...” Isa tak menjawab
Mereka
berdua lalu duduk di pinggir lapangan sementara Andre pergi. Melihat kedatangan
Isa, Andre langsung pamit karena dia tau bahwa sahabatnya itu ingin ngobrol
berdua dengan Isa.
“Capek?” tanya Isa
“Lumayan, lo nggak ada latihan
basket hari ini?”
“Ntar sore, gue tanding lho, liat
ya?
“Emh, nggak janji deh” jawab
Linda sekenanya
“Ayolah, pliz”
“Jadi lo kesini cuman buat minta
gue liat pertandingan lo?” mata Linda melirik Isa tajam
“Iya, liat ya?” Isa memelas
“...” Linda hanya menganggukkan
kepalanya
“Thanks, nanti setelah
pertandingan selesai jangan pulang dulu ya? Ada yang mau gue omongin. Ya udah
gue pulang dulu” Isa kemudian pergi begitu saja
Linda
tidak tau apa yang akan dikatakan Isa setelah pertandingan nanti, yang jelas
Linda sangat senang karena Isa ngundang
dia secara langsung buat nonton pertandingannya ntar sore. Setelah Linda yakin
bahwa Isa sudah benar-benar pergi, dia langsung meloncat-loncat kegirangan,
senang bukan main.
“Eh eh, ngapain lo?” Andre kaget
melihat sahabatnya loncat-loncat kayak orang ayan
Sadar bahwa Andre mulai kebingungan,
Linda menghentikan atraksinya, “Isa ngundang gue buat nonton pertandingannya
sore nanti” jelas Linda sambil senyum-senyum mirip orang gila
“Lo yakin mau liat?”
“Ya iyalah, temenin gue ya?”
“Firasat gue nggak enak”
“Ayolah”
Tidak
tega melihat sahabatnya terus memelas, Andre pun mengiyakan ajakan Linda.
***
Pertandingan
antara SMA 56 melawan SMA Pelita dimenangkan oleh SMA Pelita. Para pendukung
SMA Pelita pun langsung bersorak gembira setelah mengetahui kemenangan tim
basket sekolahannya. Namun Linda tidak merasa bahagia dengan kemenangan
tersebut karena ia tengah sibuk mencari Isa.
“Mana sih? Katanya ada yang mau
diomongin. Udah nunggu lama tau” Linda ngomel sendiri
“Sabar dong Lin, mungkin Isa
masih ganti baju” Andre mencoba menenangkan sahabatnya itu
“Tu dia, tapi kok...” Linda kaget
melihat kedatangan Isa bersama seorang wanita
“Hai Lin, hai Dre” Isa menyapa
keduanya
“Kenalin ini Adel. Adel, ini
Linda dan ini Andre” Isa memperkenalkan Adel kepada Linda dan Andre begitu juga
sebaliknya
“Oh iya, Adel ini pacar gue, dia
dari SMA 56, kebetulan hari ini sekolahnya lawan sekolah kita, dia kapten
cheers lho” lanjut Isa
Linda kaget bukan main mendengar
penjelasan Isa, “Jadi...?”
“Iya, Adel ini pacar gue”
Linda tak kuasa
menahan airmatanya, dia langsung pergi meninggalkan Isa.
“Gila lo ya? Dasar cowok sinting”
Andre membentak Isa lalu menyusul Linda
“Makanya jadi cewek jangan
tomboy, ke-Pdan pula ” teriak Adel sambil memandang Isa dan dia tersenyum puas. Namun Isa sebenarnya tak tega melihat Linda menangis.
***
Linda
menagis terisak-isak di dekat mobil Andre
“Lin?” Suara Andre lembut
“Anterin gue pulang”
Tanpa
berfikir panjang, Andre menurut. Di dalam mobil
Linda hanya menangis.
“Gue nggak ngerti kenapa Isa tega
banget sama gue” Linda mulai bersuara
“Sabar Lin,” Andre mencoba
menenangkan Linda
“Gue tau, kenapa dia sampek
setega itu sama gue.” Linda mencoba mengingat sesuatu
“Dia pasti udah ilfill
sama gue karena gue nggak bisa jaga penampilan, karena waktu gue banyak gue
habisin buat bulutangkis. Sedangkan dari awal gue tau kalo Isa suka sama cewek
yang feminin, yang bisa ngejaga penampilannya. Bodohnya gue, kenapa gue nggak
sadar sih kalo Isa tu ndeketin gue cuman buat naikin pamornya dia sebagai
kapten basket” terang Linda sambil terus menangis.
“Udah lah, nggak guna juga lo
nangisin cowok brengsek kayak Isa” Andre mulai emosi karena sikap Isa yang
sudah keterlaluan kepada sahabatnya itu
***
ANDRE'S POV
Kalo aja lo tau Lin, sebenernya
gue nggak tega liat lo sesakit ini. Gue sayang lo, tapi gue fikir gue lebih
baik jadi sahabat lo selamanya. Jadi tempat suka dan duka lo.
By : Liza Zimmy
21 Januari 2013 pukul 17.05
bagus za, kasihan Lindanya.
moga2 Linda segera sadar keberadaan Andre gk cuma sbg sahabat
21 Januari 2013 pukul 17.25
gomaweo udah mau comment, :>
Andre udah sua Linda dari dulu, tapi hanya dipendam saja,