7 Tahun (Rafa Nisa)

               Kedatangan Nisa disambut ramah oleh Yulia. Kedatangan Nisa memang sudah ia tunggu.


“Hai” sapa Yulia setelah Nisa duduk di sebelahnya

“Makasih ya?” lanjut Yulia karena Nisa hanya diam

“Makasih buat?”

“Udah mau dateng, aku kira tadi temenmu nggak nyampe’in pesen aku”

Nisa hanya tersenyum tipis, “ Masalah Rafa?” Seakan tau apa yang ada difikiran Yulia

                Mendengar omongan Nisa yang to the point, Yulia lantas diam.

“Dia masih suka sama kamu” ujar Yulia kemudian

Suka Duka 'Sahabatku Cintaku'

“Eh, mereka itu pacaran nggak sih? Kemana-mana kok berdua terus”

 “Nggak tau, tapi yang cewek itu kan lagi deket sama kapten basket kita”

“Masak sih? Cewek kayak gitu?”

“Eh dia itu ketua ekstra bulutangkis tau”

“Masak?”

                Percakapan kedua gadis di sebelah Linda terdengar sangat jelas di telinganya. Linda pun hanya tersenyum tipis sambil meneruskan makan siangnya di kantin.

“Lo nggak tersinggung?” Ucap Andre tiba-tiba

“Lo denger ternyata?”

“Ya iyalah, orang suara kayak speaker gitu, siapa coba yang nggak denger”

Sahabat Selamanya

“Kalah lagi ya?” ejek Dimas

“Ih, orang abis maen juga, bukannya dikasih minum malah diledekin” jawab Olie sambil nimpuk kepala Dimas dengan botol minuman

“Abis kamu kalah mulu sih lawan Ines”

“Bodo, yang penting kali ini pointnya beda tipis, weeek :p”

“Tetep kalah juga kan?” tanya Dimas sambil nyodorin mukanya tepat dihadapan Olie

“Iya juga sih” jawab Olie sambil cengar-cengir, “Makan yuk, laper” ajak Olie kemudian

“Bayarin ya?”

“Ogah” jawab Olie sambil keluar Gedung

    Pertemanan Olie dan Dimas dimulai sejak mereka mengikuti ekstra bulutangkis di sekolah, awalnya mereka tak saling kenal, namun karena mengikuti ekstra yang sama, dan menjadi teman sekelas sejak kelas 2, mereka sekarang menjadi sahabat.


“Woi, tunggu, tas lo” teriak Dimas

Blue Note's


Sudah lebih dari 30 menit Fia berdiri di sudut lapangan. Pertandingan basket yang diadakan di sekolahannya itu tidak pernah ia lewatkan.
“Ngliatin siapa sih?” pertanyaan Mila mengagetkan Fia

“Hmm, masih aja ngliatin tu cowok” lanjut Mila

“Apaan sih”

                Fia langsung pergi meninggalkan Mila, dia merasa malu karena berulang kali kepergok sahabatnya itu sedang ngliatin Ahsan yang sedang bertanding basket.

***
“Nglamunin apa hayo?” 

Penantian Alisa


Seperti biasa sepulang sekolah gadis itu terlihat sedang menunggu seseorang di depan gerbang sekolahnya. Menunggu dan terus menunggu. Sampai dia lelah dan memutuskan untuk pulang. Setahun ia melakukan hal itu, setiap hari dan entah kapan ia akan mengakhirinya.

***

Dia hanya duduk, entah apa yang ia fikirkan di taman sore itu.

“Setahun aku menunggumu, kapan kamu akan datang?” gumam Alisa.

Gadis itu mulai meneteskan airmata, airmata penuh luka, airmata pedih menusuk lara, airmata pengorbanan.

About Me


                Sekilas tetang aku, aku adalah seorang siswi di salah satu Madrasah Aliyah di Kota Kediri. Keluarga juga teman-temanku  memanggilku Liza. Hobiku sebenarnya adalah bermain bulutangkis, bukan menulis.
                Mungkin hanya itu saja yang aku sampaikan. Dalam blog ini, aku akan post beberapa cerita, baik tentang pribadiku maupun cerita pendek  karyaku. Cerita pendek yang hanya fiksi belaka tentunya.
                Banyak kekurangan dalam cerita ini, karena sebenarnya aku bukanlah seorang penulis. Aku hanya seorang siswi yang berusaha menuangkan pikirannya dalam bentuk cerita.
 Selamat membaca. >.<

By : Liza Zimmy