Bel sekolah sudah berbunyi
30 menit yang lalu, namun Lia baru tiba
di sekolah.
“Mampus gue” gerutu Lia saat memasuki gerbang sekolah yang sudah terlihat sepi
“Hey kamu, cepat” terdengar suara satpam yang menyuruh Lia untuk mempercepat
langkahnya
Lia pun mempercepat langkahnya.
Dari kejauhan ia dapat melihat dengan jelas wajah sederet guru Tatib yang siap memberi
hukuman kepadanya.
“Dari mana saja kamu?”
“Dari rumah bu, ngomong-ngomong cuman saya ya yang terlambat hari ini?” tanya
Lia polos saat mengetahui tak ada siswa lain selain dirinya yang baru tiba
“Semua siswa yang terlambat sudah selesai menjalani hukuman dan sekarang sudah
masuk ke kelas masing-masing” terang Bu Ana
Lia hanya diam, sang
guru Tatib pun bingung harus memberi hukuman apa untuk Lia mengingat jam
pelajaran ketiga sudah hampir dimulai. Di tengah kediaman Lia menunggu
keputusan dari guru Tatib, ia melihat sesosok lelaki yang tengah berlari.
Ternyata lelaki tersebut juga terlambat.
“Saya terlambat ya pak?” tanya lelaki itu polos sambil mencoba mengatur nafasnya
yang terengah-engah
“Sudah terlambat, masih bertanya hal konyol seperti itu?” jawab Pak Agung
yang terkenal killer sebagai guru Tatib
Lelaki itu mendapat ocehan
panjang dari Pak Agung. Lia hanya diam dan memandangi lelaki itu. Dan ternyata mata
mereka sempat bertemu, namun lelaki itu langsung memalingkan pandangannya kembali
ke Pak Agung yang tengah menasehatinya.
“Wajahnya tak asing” batin Lia
Read More